Yadi (40), warga Bantai Napu, mengaku, harga karet dibeli dengan harga yang cukup fantastis sebesar Rp 20 ribu/kg.
Menurutnya dengan harga seperti itu, secara otomatis kebutuhan ekonomi warga desa bantai Napu mulai membaik.
Yandi menyatakan karet seharga Rp 20 ribu itu, di beli koperasi swadaya milik perkumpulan petani karet di wilayah itu. Modal koperasi dari para pengusaha dan petani karet dengan sistem iuran anggota. Hasil pemberian anggota. Hasil pemberian karet langsung dibawa ke Banjarmasin.
“Dengan adanya pembelian karet seperti koperasi swalayan membuat kami sebagai masyarakat terbantu dalam memenuhi kebuuhan hidup” ujar Yandi, yang juga seseorang guru di SMA 2 Tampa.
Sumber: Harian Tabengan. Senin, 31 Januari 2011. Halaman 17.
Sumber foto: 3.bp.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar