Rabu, 09 Februari 2011

HARGA KARET TEMBUS Rp 15 RIBU/KG FAKTOR CUACA MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS

TAMIANG LAYANG- Harga Komoditi karet di Kabupaten Bartim mengalami kenaikan cukup tinggi. Sebelumnya di pasaran harga per kilogramnya hanya berkisar Rp 11 Ribu hinga 12 Ribu, kini meningkat menjadi 13 Ribu hingga 15 Ribu per Kg.

Hal ini tentu sangat mengembirakan para petani karet dan masyarakat Bartim yang memang di dominasi oleh mata pencaharian tersebut, baik dalam skala kecil maupun besar.

Salah seorang petani karet yang biasa di pangil Ijal mengatakan, harga karet yang semula turun, kini mengalami teurs kenaikan. Hal tersebut bukan karena menipisnya stok karet di pasaran, namun karena harga dipasaran sedang mangalami kenaikan berkala.

“Biasanya saya dengan dua alternative yaitu secara mingguan, dimana dijual kepada pembeli lokal, atau dengan mendatangi langsung ke agennya”, ungkapnya ketika ditemui Kalteng Pos di Tamiang Layang, Selasa (8/2) Siang.

Menurut dia, harga mingguan paling tinggi hanya tembus hingga 13 ribu saja per kg nya. Berbeda dengan penjualan secara bulanan. Karet biasanya sudah terkumpul dan dijual langsung kepada pembeli karet yang mengunakan truk.

Dalam hal ini harga tertinggi dapat dicapai dengan harga 15 ribu per kg nya. Dia menambahkan hal terpenting dalam mengumpulkan karet adalah factor cuaca. “Kalau cuacanya tidak hujan dalam satu minggu saya bisa mengumpulkan karet hingga 40 kg, namun apabila cuaca buruk dan selalu hujan, maka hanya mampu 20 kg saja”’ ucapnya.

Pria kelahiran Ampah ini menambahkan, cuaca hujan merupakan factor yang paling ditakuti para petani karet. Selain hasil yang berkurang karena intensitas pekerjaan pun berkurang. Pasalnya apabila cuaca cerah tentunya dapat bekerja hinga hasil yang maksimal, namun apabila cuaca sedang tidak bersahabat, dalam satu minggu bisa saja tidak bekerja ke ladang karet.

Dia juga mengharapkan, agar komoditi karet dapat bertahan seperti sekarang ini, bahkan diharapkan lebih mengalami lonjakan lagi, dan tentunya dengan cuaca yang baik tanpa adanya curah hujanyang tinggi.

Sumber : Kalteng Pos. Rabu, 9 Februari 2011. Halaman 26

Sumber foto: blogs.ft.com

Selasa, 08 Februari 2011

HARGA KARET DI BANTAI NAPU Rp 20 RIBU

TAMIANG LAYANG, Tabengan. Meski menghadapi kerusakan jalan, warga Bantai Napu, Kecamatan Paku, kabupaten Barito Timur (Bartim) masih bisa bernafas lega, karena harga karet di daerah itu tembus Rp 20 ribu /kg.

Yadi (40), warga Bantai Napu, mengaku, harga karet dibeli dengan harga yang cukup fantastis sebesar Rp 20 ribu/kg.

Menurutnya dengan harga seperti itu, secara otomatis kebutuhan ekonomi warga desa bantai Napu mulai membaik.

Yandi menyatakan karet seharga Rp 20 ribu itu, di beli koperasi swadaya milik perkumpulan petani karet di wilayah itu. Modal koperasi dari para pengusaha dan petani karet dengan sistem iuran anggota. Hasil pemberian anggota. Hasil pemberian karet langsung dibawa ke Banjarmasin.

“Dengan adanya pembelian karet seperti koperasi swalayan membuat kami sebagai masyarakat terbantu dalam memenuhi kebuuhan hidup” ujar Yandi, yang juga seseorang guru di SMA 2 Tampa.

Sumber: Harian Tabengan. Senin, 31 Januari 2011. Halaman 17.

Sumber foto: 3.bp.blogspot.com