Senin, 23 Mei 2011

Petani Karet Didorong Lakukan Tumpang Sari

Guna menambah penghasilan, petani diwilayah Kalteng didorong melakukan tumpang sari untuk menanam tananam produktif di sela-sela peremajaan tanaman karet tua dan menjelang tanaman tua.

Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kalteng Erman P Ranan melalui Kepala Bidang Perlindungan Perkebunan Listy Krispurwanti, baru-baru ini mengatakan, menjelang tanaman karet menghasilkan, masyarakat diinbau melakukan inovasi dengan menanam tanaman jarak yang produktif. Ini dilakukan supaya dapat memperoleh keuntunan tambahan dan terpeliharanya kebun karet tersebut.

“Disamping tetap menanam dan merawat tanaman karet, petani dapat melakukan tumpang sari yang hasilnya dapat dinikmati dalam waktu tidak terlalu lama, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” katanya.

Menurut Listy, melalui kegiatan tumpang sari ini diharapkan dapat membantu warga sendiri maupun membantu petani dalam memenuhi kebutuhan hidup, terutama menyakut pangan menjelang tanaman karetnya menghasilkan dan bisa dipanen.

Mengingat karet merupakan jenis tanaman tua dan baru bisa menghasilkan setelah usia diatas lima tahun, diperlukan tanaman muda. “Jika bisa menanam komoditi yang bisa dipanen dalam waktu jangka pendek antara tiga bulan hingga enam bulan, ini bisa dijadikan penyangga hidup menyelang tanaman utama atau karet menghasilkan.” Kata listy.

Sumber : Tabengan, Rabu, 18 Mei 2011.Hal : 15

Sumber gambar: http://sman2prabumulih.files.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar