Senin, 29 November 2010

HARGA KARET MEMBAIK, PETANI SEMANGAT

Setelah beberapa lama harga karet tidak stabil, bahkan sering turun, membuat petani karet di wilayah kabupaten Katingan menjadi enggan untuk menyadap karet mereka dan beralih usaha di bidang lain.

Namun, sejak berapa pekan terakhir ini harga karet sudah menunjukan menaikan harga yang cukup signifikan membuat para petani karet mulai bersemangat lagi untuk memanen karet mereka.

Karena merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh hingga berumur 30 tahun meskipun baru dapat disadap pada usia tanaman enam tahun.

Di wilayah Kabupaten Katingan saat ini masyarakat mulai banyak melirik untuk berkebun karet karena harganya cukup tinggi, dan masyarakat mulai banyak menanam karet di lahan-lahan yang kosong.

Bahkan, selain menanam karet secara perorangan, masyarakat juga membentuk kelompok tani untuk mendapat bantuan dari pihak pemerintah.

“Kami para petani karet saat ini sudah mulai bersemangat kembali, karena harga karet cukup tinggi bila dibandingkan sebelumnya, bahkan per kilonya sekarang mencapai Rp 18 ribu, dan sebelunnya sekitar Rp 12 ribu/ kg,” kata Dayat, salah seorang warga Kasongan yang memiliki kebun karet.

Menurut Dayat, dengan naiknya harga karet tersebut diharapkan bisa bertahan terus, sehingga petani yang dulunya enggan menyadap karet lebih giat merawat kebun karet.

“Masyarakat dulunya hanya mengandalkan karet-karet yang ditanam tanpa pola tanam namun setelah beberapa tahun ini masyarakat mulai sadar, dan mulai menanam karet dengan teratur dan pola tanam yang baik dan rapi.

Jenis karet yang ditanam dulu menghasilkan getah yang sedikit, dengan adanya bibit-bibit unggul maka menghasilkan getah cukup banyak, “ ungkap Dayat.

Sumber : Tabengan, Jumat, 26 Nopember 2010. Halaman 14.

Sumber foto: i.telegraph.co.uk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar